Pada awal mengaji, para santri tidak dikelompokkan dalam beberapa kelas. Besar, kecil, pintar, pemula, semua dijadikan satu dan rutin mengaji Al-Qur’an berjama’ah hingga semua terlatih kompak dalam hal membaca Al-Qur’an. Lambat laun banyak santri (murid) baru yang mau mengaji disini. Sehingga dibuat beberapa kelas dengan tingkatan yang berbeda sesuai kelancaran dalam mengaji.

Pada tanggal 5 Juni 2013, untuk pertama kalinya PPDH mengadakan acara khotmil qur’an bin nadhor. Dan ini merupakan awal terbentuknya kelas-kelas. Tidak banyak kelas disini, karena santri-santrinya masih dikisaran 20 anak.

Nama kelas-kelas ini menggunakan nama-nama Khulafaur Rasyidin, yaitu Abu Bakar Ash-shiddiq, Umar bin Khottob, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Tholib. Nama-nama tersebut diurutkan berdasarkan tingkatannya. Untuk yang sudah mengkhatamkan Al-Qur’an dan dianggap cukup mampu, dijadikan sebagai ustadz maupun ustadzah. Kemudian setingkat dibawahnya, yakni Abu Bakar Ash-shiddiq, merupakan kelas untuk para santri yang direncanakan segera mengkhatamkan Al-Qur’an. Untuk para santri yang sudah cukup lancar dalam mengaji tapi masih di juz-juz pertengahan, mereka berada di kelas Umar Bin Khottob. Sedangkan kelas Utsman Bin Affan diperuntukkan untuk para santri yang masih mengaji di juz-juz awal. Dan kelas paling dasar adalah Ali Bin Abi Tholib, yang sebagian besar santri didalamnya masih belum Al-Qur’an.

Berikut nama-nama santri PPDH :